Sejarah Desa
Bulung Kulon merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Jekulo, kabupaten Kudus, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Daerahnya luas dengan luas wilayah 1.435.985 ha/m2. Batas wilayah desa Bulung Kulon adalah sebelah utara desa Pladen, sebelah selatan desa Talun, sebelah timur desa Sidomulyo, dan sebelah barat desa Bulung Cangkring.
Desa ini terletak paling timur dari pusat kota Kudus. Jarak ke ibu kota kabupaten 10 km dan jarak ke kecamatan 2,3 km. Untuk mencapai desa ini harus melalui jalan yang panjang ± 2 km dari jalan raya. Disepanjang jalan kanan kiri hanya terdapat pemukiman warga yang sangat padat. Untuk lebih mengenal desa Bulung Kulon, ini ada asal usul nama sebuah desa adalah sebagai berikut: Menurut keterangan para leluhur dan tokoh masyarakat, pada zaman penjajahan desaku yang sepi di datangi seorang ulama dari luar kota namanya KYAI ANTENG. Pada saat itu dia menetap didesaku mengajarkan agama Islam kepada masyarakat.
Karena desa yang belum bernama tadi kyai menemukan pohon besar namanya Pohon Rembulung. Dan saat itu desaku diberi nama BULUNG. Karena desanya luas maka dibagi menjadi 2 yaitu Bulung Kulon dan Bulung Wetan. Ulama yang memberi nama desa sudah meninggal dan dimakamkan dekat Pohon Rembulung. Sampai sekarang makamnya diberi nama Makam Kyai Anteng.
Sebagai daerah pedesaan, desa Bulung Kulon adalah desa yang aman, damai dan tentram. Sebagian besar daerahnya merupakan persawahan dan rawa . Sebagian besar wilayahnya digunakan untuk kawasan pertanian selain itu dengan memanfaatkan adanya rawa, selebihnya digunakan untuk pemukiman. Di desa ini terkenal dengan pemancingan ikan di rawa.
Banyak orang di luar daerah yang datang kesini untuk memancing bahkan ada juga yang sekadar melihat-lihat rawa. Desa Bulung Kulon mempunyai tanah yang subur dan pertanian sangat luas. Hasil pertanian antara lain padi, tebu dan kacang hijau.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Crew Info Seputar Kudus - ISK dan Pemerintahan Desa Bulung Kulon